Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa arabyang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Sedangkan menurut Iman Al-Ghozaly Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan. Jadi pada hakekatnya Akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah menetap dalam jiwa dan kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa pemikiran.
Dimana telah diketahui bahwa misi utama Rasulullah adalah menegakkan akhlak mulia di tengah-tengah masyarakat. Sabda Rasulullah SAW :
اِ نَّمَا بُعِثْتُ ِلاُ تَمِّمَ صَا لِحَ اْلاَ خْلاَقِ
Artinya : “Sesungguhnya saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”(HR. Ahmad, 1991: 323).
Dalam Islam Nabi SAW merupakan figur keteladanan yang paling tinggi. Sabda Nabi SAW dalam kitab Al-Jami’ Al-Shaghir :
اَ دَّ بَنِى رَ بِّى فَاَ حْسَنَ تَأْ دِيْبِى
Artinya : “Tuhanku telah mendidikku, maka Dia memberikan pendidikan terbaik untukku” (As-Suyuti, 1990: 25)
Hadis ini menyatakan bahwa Allah yang telah mendidik Nabi SAW sehingga beliau mendapat pendidikan yang baik. Maka kita selalu berpegang teguh pada ajaran Al Quran agar bisa menjadi orang yang berakhlak dan selamat dunia akhirat.
2. Akhlak Dalam Berkeluarga
Akhlak dalam keluarga
Merupakan suatu hubungan atau interaksi yang terjadi dalam ruang lingkup
keluarga, yaitu anak, ibu bapak serta kerabat. Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan
situasi tertentu.
Akhlak ini meliputi kewajiban orangtua, anak
dan kerabat. Kewajiban orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan
para orang tua dan pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara
sempurna, dengan ajaran-ajaran yang bijak, setiap agama telah
memerintahkan kepada setiap oarang yang memiliki tanggung jawab untuk
mengarahkan dan mendidik, terutama bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki
akhlak yang luhur, sikap lemah lembut dan perlakuan
kasih sayang . Sehingga anak akan tumbuh
secara sabar , terdidik untuk berani berdiri sendiri, kemudian merasa
bahwa mereka memiliki harga diri , kehormatan dan kemuliaan.
Seorang anak haruslah mencintai kedua orang tuanya
karena mereka lebih berhak dari segala manusia lainya untuk engkau
cintai, taati dan hormati. Karena keduanya memelihara, mengasuh, dan
mendidik, menyekolahkan engkau, mencintai dengan ikhlas agar engkau menjadi
seseorang yang baik, berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhirat.
Firman Allah yang menjelaskan akhla kepada orangtua seperti
tercantum dalam ayat 15 Surat Al-Ahqāf :
وَوَصَّيْنَا الاْءِ
نْسَانَ بِوا لِدَ يْهِ اِحْسَانًا .....(الاحقاف: 15)
Artinya
: “Kami wasiatkan (wajibkan) kepada umat manusia supaya berbuat baik kepada
dua orang ibu bapak…”
Birrul Walidain
Istilah Birrul
Walidain berasal langsung dari nabi Muhammad SAW. Amalan yang paling disukai
oleh Allah SWT, beliau menyebutkan :
1.
Shalat tepat pada waktunya
2.
Birrul walidain
3.
Jihad fi sabilillah
Birrul
walidain terdiri dari kata birru dan al-walidain.
Birru atau al-birru artinya kebajikan sedangkan Al-walidain artinya
dua orang tua atau ibu bapak. Jadi biruul walidain adalah
berbuat kebajikan kepada kedua orang tua.
Semakna
dengan Birrul walidain, Al-Qur’an Al-Karim menggunakan
istilah ihsan ( wa bi al-walidaini ihsana ),
seperti yang terdapat dalam surat Al-Isra ayat 23 :
“Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka Perkataan yang mulia.
Untuk melihat ataupun mendownload makalahnya silahkan klik disini
Sumber image > http://malangbisnis.blogspot.com/2010/11/sepuluh-jenis-keuangan-kebutuhan.html
Sumber image > http://malangbisnis.blogspot.com/2010/11/sepuluh-jenis-keuangan-kebutuhan.html
0 Komentar